Tentang Rekayasa Genetika


Rekayasa Genetika

1.      Pengertian
Dalam artian yang luas, Rekayasa genetika (Genetic engineering) adalah pemanfaatan  genetika untuk kepentingan manusia, dapat berupa pemuliaan organism melalui seleksi dalam populasi maupun penerapan mutasi buatan tanpa target. Namun dalam artian yang lebih khusus, kita lebih mengenal rekayasa genetika sebagai pemanipulasian susunan genetic dalam kromosom melalui penerapan teknik-teknik biologi molecular. Ilmu ini telah diterapkan hamper di semua bidang, khususnya kedokteran dan pertanian.

2.      Sejarah
Perkembangan ilmu rekayasa genetika mulai menjadi sorotan sejak akhir abad ke-19, yakni ketika 
Bapak Genetika, Gregor Johann Mendel mengungkapkan deduksinya tentang pola pewarisan sifta pada individu secara lebih khusus, kala ini Mendel menggunakan kacang ercis sebagai objek penyilangannya.
Perkembangan menjadi semakin pesat sejak 1920-an ketika telah ada cabang ilmu biokimia dan ditemukannya Deoksiribonukleat acid (DNA) sebagai senyawa kimia materi genetic dan model struktur molekul DNA pada tahun 1953 oleh J.D. Watson dan F.H.C. Crick. Inilah yang kemudian menjadi titik awal perkembangan pesat rekayasa genetika. Ditambah lagi dengan penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) DNA (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling) yang kemudian mendukung manipulasi lebih terhadap DNA organisme

3. Dampak negatif bioteknologi

Akibat-akibat buruk yang bisa ditimbulkan oleh perkembangan bioteknologi ini, antara lain :
1Munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak terkendali
2. Gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi
3. Kerusakan tatanan sosial masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak terkendali
4. Tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal "terdesak" oleh kehadiran flora dan fauna transgenik.
5. Menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dengan tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama
6. Timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan transgenik
7. Munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan tanaman / hewan transgenik

            Dampak positif bioteknologi
            Beberapa dampak positif dari perkembangan bioteknologi hingga saat ini, antara lain :
1. Meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman transgenik kebal hama
2. Meningkatnya produk-produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian , perkebunan, peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
3. Meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu menjadi yoghurt, mentega, keju.
4. Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam (biohidrometalurgi )
5. Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti : bacteri pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik biodegradable,
6. Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya : bioethanol, biogas
7. Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu. Misalnya : penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, vaksin.
8. Mengatasi masalah pelestarian species langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikanContoh Dampak Bioteknologi.
9. Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormone manusia seperti insulin dan hormone pertumbuhan.
10. Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah.
11. Proses industry yang lebih murah.
12. Berkurangnya polusi.



4. Pro dan kontra terhadap penggunaan hasil rekayasa genetika :
Pengaruh terhadap lingkungan
            Penolakan terhadap budidaya tanaman transgenik muncul karena dianggap berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem. Salah satunya adalah terbentuknya hama atau gulma super (yang lebih kuat atau resisten) di lingkungan. Pola tanam produk pertanian di Indonesia areal kecil dikelilingi oleh berbagai gulma, dengan adanya sifat cross-polination dari GMO maka dikhawatirkan akan bermunculan gulma baru yang lebih resisten.
            Di sisi lain penggunaan tanaman transgenik  telah menurunkan penggunaan pestisida secara signifikan sehingga mengurangi pencemaran kimia ke lingkungan. Selain itu, petani juga merasakan dampak ekonomis dengan penghematan biaya pembelian pestisida.
            Kontroversi lain yang berkaitan dengan isu ekologi adalah timbulnya perpindahan gen secara tidak terkendali dari tanaman transgenik ke tanaman lain di alam melalui penyerbukan (polinasi). Serbuk sari dari tanaman transgenik dapat terbawa angin dan hewan hingga menyerbuki tanaman lain.Akibatnya, dapat terbentuk tumbuhan baru dengan sifat yang tidak diharapkan dan berpotensi merugikan lingkungan.

Pengaruh terhadap kesehatan
            Dari segi kesehatan, tanaman ini dianggap dapat menjadi alergen (senyawa yang menimbulkan alergi) baru bagi manusia. Untuk menanggapi hal tersebut, para peneliti menyatakan bahwa sebelum suatu tanaman transgenik diproduksi secara massal, akan melakukan berbagai pengujian potensi alergi dan toksisitas untuk menjamin agar produk tanaman tersebut aman untuk dikonsumsi. Apabila berpotensi menyebabkan alergi, maka tanaman transgenik tersebut tidak akan dikembangkan lebih lanjut.
            Dapat kita ambil contoh penggunaan bovinesomatotropine hormon yang berasal hasil rekayasa genetika dapat meningkatkan produksi susu sapi mencapai 40 persen dari produksi biasanya; demikian pula porcine somatotropin yang dapat meningkatkan produksi daging babi 25 persen dari daily gain biasanya.
            Tetapi, kedua ini akan menghasilkan hasil sampingan berupa insulin growth factor I (IGF I) yang banyak dijumpai di dalam darah maupun di dalam daging, hati, serta di dalam susu. Mengonsumsi IGF I akan memberikan kekhawatiran risiko munculnya penyakit diabetes, penyakit AIDS dan resisten terhadap antibiotika pada manusia sedangkan pada sapi akan memberikan risiko munculnya penyakit sapi-gila serta penyakit radang kelenjar susu (mastitis).

Pengaruh terhadap religi dan etika
            Dari segi etika, pihak yang kontra dengan tanaman transgenik menganggap bahwa rekayasa atau manipulasi genetik tanaman merupakan tindakan yang tidak menghormati penciptaan Tuhan. Perubahan sifat tanaman dengan penambahan gen asing juga dianggap sebagai tindakan "bermain sebagai Tuhan" karena mengubah makhluk yang telah diciptakan-Nya.
            Kloning manusia seutuhnya merupakan kekhawatiran umat manusia yang akan memusnahkan nilai-nilai kemanusiaan. Gen hewan disilangkan dengan gen manusia yang akan memberikan turunan sebagai hewan, yang jelas-jelas menurunkan nilai-nilai kemanusiaan.
            Pihak yang mendukung tanaman transgenik menganggap bahwa transfer gen dari suatu makhluk hidup ke makhluk lainnya merupakan hal yang alamiah dan biasa terjadi di alam sejak pertama kali berlangsungnya kehidupan. Mereka juga berargumen bahwa persilangan berbagai varietas telah dilakukan sejak dahulu. Perkawinan berbagai varietas tanpa disadari telah mencampur gen-gen yang ada di tanaman tersebut.Para ilmuwan hanya mempercepat proses transfer gen tersebut secara sengaja dan sistematis.
           
            Sampai saat ini, rekayasa genetika memang masih menjadi topik yang controversial di hampir semua kalangan. Di satu sisi, banyak keuntungan yang bisa kita raih dan tak dapat dipungkiri bahwa tekhnologi ini banyak membantu kehidupan manusia. Namun di sisi lain, etika, moral, agama dan system regulasi yang belum jelas membuat teknologi mengkhawatirkan berbagai pihak. Kami cenderung setuju dengan rekayasa genetika terhadap hewan dan tumbuhan karena memberi kemudahan bagi kehidupan manusia. Namun, untuk rekayasa genetika terhadap manusia, sepertinya masih banyak hal yang masih perlu diperjelas termasuk sistem regulasinya agar kedepannya tidak terjadi penyimpangan yang merugikan umat manusia.
Wassalam ^_^

Sources:
Agorsiloku.wordpress.com/2006/11/13/dampak-penggunaan-hasil-rekayasa-genetika/
www.imammurtaqi.com/2012/04/contoh-dampakbioteknologi.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment